Pages

Subscribe:

Rabu, 24 Oktober 2012

Kampus di Indonesia Ketinggalan Zaman


Kampus di Indonesia Ketinggalan Zaman
Muhaimin Iskandar
Jumlah sarjana yang menganggur di Indonesiaterus meningkat dari tahun ke tahun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, awal tahun 2006 jumlah sarjana yang belum bekerja mencapai 385.400 orang. Tahun 2011 jumlahnya diperkirakan telah melebihi angka satu juta orang. Hal ini mengingat setiap tahunnyaIndonesiamemproduksi sekitar 300.000 sarjana dari sekitar 2.900 perguruan tinggi.
“Jumlahnya mungkin sudah sekitar 11,78 persen dari total angka pengangguran di Indonesia,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) A Muhaimin Iskandar, di Jakarta.
Menurut Muhaimin, kondisi ini sangat ironi. Pasalnya, alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor pendidikan paling tinggi dibandingkan sektor-sektor lain, yakni 20 persen dari total anggaran APBN.
“Tetapi istilah pengangguran intelektual masih kerap kita dengar, bahkan cenderung terus meningkat,” ujarnya.
Dibandingkan dengan zaman orde baru, ketika Menteri Pendidikan Fuad Hasan menerapkan sistem link and match, kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Dulu, jumlah pengangguran tinggi karena Indonesia kurang orang-orang yang terdidik, tetapi sekarang jumlah pendidikan tinggi semakin banyak, pengangguran juga semakin tinggi. Dibandingkan dengan Malaysia atau Singapura, masih terlalu jauh.
“Karena itu kampus semestinya harus kembali ke basic, yakni mendidik mahasiswa untuk memiliki keterampilan di luar kemampuan utamanya sebagai intelektual. Sehingga ketika lulus nanti, mereka siap memasuki dunia kerja,” kata Muhaimin.
Menakertrans melihat, perguruan tinggi-perguruan tinggi yang ada sekarang masih kurang memberi ruang kepada mahasiswa untuk memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Kampus masih cenderung mencetak mahasiswa yang memiliki intelektual tinggi, tetapi sulit diserap oleh pasar kerja. Sementara yang diperlukan dunia kerja tidak hanya intelektual tinggi, tetapi juga keterampilan praktis.
“Jadi tolong kampus dijadikan tempat pencetak sarjana-sarjana pintar dan tenaga kerja yang siap pakai. Dengan demikian, kampus tidak lagi menjadi penyumbang tingginya angka pengangguran di Indonesia,” ujarnya.

7 Kota Mati Paling Mengerikan Di Dunia


1. Oradour-sur-Glane (Prancis)
 

Oradour-sur-Glane di Limousin, Prancis, telah ditinggalkan sejak 1944. Nazi menghancurkan kota ini ketika datang selama Perang Dunia II yang membunuh 642 penduduk. Bukti kekejaman perang tercermin pada bangunan dan mobil terbakar yang masih ada.Pembantaian yang terjadi di sudut Perancis dianggap sebagai salah satu kejahatan paling kejam dalam sejarah umat manusia. Bila Anda mengunjungi kota hantu, Anda akan diminta untuk tetap tenang selama berada di kota penuh memori oleh para martir.
 
2. Agdam - Azerbaizan
 
Kota besar Agdam di Azerbaijan adalah salah satu kota besar yang populasi penduduknya mencapai 150.000 orang. Namun kemudian hilang setelah pada tahun 1993 sepanjang perang Nagorno Karabakh. Walaupun kota ini tidak secara langsung menjadi basis peperangan, namun kota ini tetap mendapatkan efek dari perang tersebut, dengan menjadi korban dari sikap para Armenians yang merusak kota tersebut. Bangunan-bangunan dirusak dan akhirnya ditinggalkan penghuninya, hanya menyisakan masjid-masjid yang masih utuh berdiri. Penduduk Agdam sendiri sudah berpindah ke area lain, seperti ke Iran. 
 
3. Pripyat (Ukraina)

Kota Pripyat adalah sebuah desa hantu dekat lokasi pembangkit listrik Chernobyl, terkenal dianggap sebagai krisis nuklir terburuk dalam sejarah. Bencana menjadi cermin sesuatu yang salah dengan platform energi nuklir. Kota ini membeku pada era 1980-an lantaran kecelakaan nuklir yang terjadi pada April 1986.

Daerah tersebut masih tidak cocok untuk kehidupan manusia. Beberapa perusahaan perjalanan di Ukraina bahkan menawarkan tur. Tidaklah sulit mendapatkan dokumen yang diperlukan untuk mengunjungi kota hantu, namun kota tetap dijaga ketat untuk tujuan keselamatan, apalagi beberapa satwa liar diam-diam kembali ke Pripyat.
 
4. Craco-Italia

terletak didaerah Basilicata dan provinsi Matera sekitar 25 mil dari teluk Taranto. Kota pertengahan ini mempunyai area yang khas dengan dipenuhi bukit yang berombak-ombak dan hamparan pertanian gandum serta tanaman pertanian lainnya. Ditahun 1060 ketika kepemilikan lahan Craco dimiliki oleh uskup Arnaldo pimpinan keuskupan Tricarico. Hubungan yang berjalan lama dengan gereja membawa pengaruh yang banyak kepada seluruh penduduk. Di tahun 1891 populasi penduduk Craco lebih dari 2000 orang, waktu itu mereka banyak dilanda permasalahan social dan kemiskinan yang banyak membuat mereka putus asa, antara tahun 1892 dan 1922 sekitar 1300 orang pindah ke Amerika Utara. Kondisi pertanian yang buruk ditambah dengan bencana alam gempa bumi, tanah longsor serta peperangan inilah yang menyebabkan mereka bermigrasi massal.

Antara tahun 1959 dan 1972 Craco kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Di tahun 1963 sisa penduduk sekitar 1300 orang akhirnya dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera, dan sampai sekarang Craco yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan.



5. Kadykchan - Rusia

Kadykchan merupakan salah satu kota kecil di Rusia yang hancur saat runtuhnya Uni Soviet. Penduduk terpaksa berjuang untuk mendapatkan akses untuk memperoleh air, pelayanan kesehatan dan juga sekolah. Mereka harus keluar dari kota itu dalam jangka waktu 2 minggu, untuk menempati kota lain dan menempati rumah baru. Kota dengan penduduk sekitar 12.000 orang yang rata-rata sebagai penambang timah ini dikosongkan. Mereka meninggalkan rumah mereka dengan segala perabotannya. Jadi anda dapat menemukan mainan, buku, pakaian dan berbagai barang didalam kota yang kosong.
6. Kolmanskop (Namibia)

 
Kota lain yang ditinggalkan adalah Kolmanskop di Namibia yang berkembang sebelumnya sebagai sebuah desa pertambangan. Masih ada struktur, namun mereka hanya memiliki pasir di dalamnya. Kota didirikan dan dikembangkan ketika Jerman menemukan potensi pertambangan area.

Setelah memaksimalkan sumber daya di daerah itu, para penambang harus bergerak sehingga padang pasir mulai merebut kembali Kolmanskop. Pasir perlahan-lahan menghapus segala sesuatu dari rumah, jalan, dan bangunan lainnya. Pasir Kolmanskop segera bergeser dan akan dikubur. 

7. Sanzhi (Taiwan)
 
Sanzhi adalah sebuah resor liburan yang dirancang untuk prajurit angkatan bersenjata AS di bagian utara Taiwan. Yang lain membandingkan bangunan seperti UFO, tetapi Sanzhi memiliki banyak masalah sejak peletakan batu pertama. Konstruksi yang terhubung ke banyak kematian pekerja akibat kecelakaan konstruksi dan kecelakaan mobil. Warga setempat mengklaim atribut kehidupan supranatural menjadi penyebabnya.


SUMBER